Umumnya, berinvestasi pada saham dapat menghasilkan return yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dan real estate. Namun saham memiliki risiko investasi tertentu. Seorang investor yang sukses harus belajar tentang berbagai jenis risiko investasi.
Risiko Investasi Saham:
Salah satu risiko terbesar bagi investor di pasar saham adalah risiko ekonomi. Perekonomian yang buruk dapat berdampak serius pada harga pasar saham dan merugikan investasi Anda.
Berinvestasi dalam saham mempunyai risiko bisnis. Investasi Anda benar-benar bisa menjadi nol jika perusahaan pilihan Anda gulung tikar atau bangkrut, namun Anda dapat mengurangi risiko jenis ini melalui diversifikasi. Jika Anda melakukan diversifikasi dan berinvestasi dengan benar pada berbagai macam saham, risiko yang terkait mungkin dapat dikendalikan atau dikurangi.
Jika Anda berinvestasi di perusahaan baru atau kecil, Anda mungkin mengalami risiko pertumbuhan saham. Saham pertumbuhan sangat sensitif terhadap fluktuasi suku bunga. Berita buruk apa pun tentang perusahaan dapat menurunkan harga saham secara drastis.
Risiko Valas:
Mengelola risiko mata uang asing (atau valas) sangat penting untuk keberhasilan investasi di pasar valas.
Eksposur atau risiko nilai tukar dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: eksposur transaksi, translasi, dan ekonomi.
Eksposur transaksi mengacu pada sejauh mana transaksi tunai perusahaan di masa depan dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang.
Eksposur penerjemahan mengacu pada eksposur akuntansi. Ini mengukur dampak perubahan nilai tukar terhadap laporan keuangan grup perusahaan.
Eksposur ekonomi mengukur dampak perubahan nilai tukar terhadap arus kas dan pendapatan perusahaan.
Sebagian besar perusahaan berupaya meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar dengan menggunakan instrumen lindung nilai seperti Kontrak Pertukaran Forward, Lindung Nilai Pasar Uang, Kontrak Berjangka, Opsi, dan Swap.